Taichi
ASAL MUASAL
Secara umum orang mengenal orang yang mempopulerkan Taichi pertama kali adalah Zhang San Feng (atau dalam dialek lain: Tio Sam Hong). Namun keabsahan sejarah ini masih di pertanyakan, bahkan keberadaan tokoh bernama Zhang San Feng ini masih dipertanyakan. Nama Zang San Feng sendiri mulai populer dalam Novel Chin Yung yang di Indonesia dikenal dengan film To Liong To atau “Golok Pembunuh Naga”
Namun secara historis Taichi dapat ditelusuri dari desa Chen, dimana satu desa memiliki Nama keluarga yang sama “Chen”. Di desa ini mereka mengembangkan Kungfu keluarga yang bernama “Chen Jia Quan” yang berarti “Tinju keluarga Chen”. Adalah seorang tokoh penting bernama Chen Wang Ting yang terkenal lihai dalam beladiri ini.
Chen Wang Ting kemudian berguru pada seseorang yang namanya tidak diketahui, suatu sistem beladiri yang tidak disebutkan namanya apa. Chen menggabungkan sistem ini ke dalam “Chen Jia Quan”. Dan bentuk ini yang kemudian disebut sebagai bentuk lama dari Chen style Taichi Chuan.
Chen Chang Xin atau biasa disebut Chen Xin adalah generasi ke-6 sejak Chen Wang Ting yang mempelajari “Chen Jia Quan” versi baru. Beliau adalah tokoh yang penting dalam sejarah perkembangan Taichi karena, sejak di era beliau Taichi mulai dikanonisasi dan terbuka untuk umum (orang di luar keluarga Chen / desa Chen ). Pada era beliau “Chen Jia quan” disebut dengan nama “Taichi”
Penamaan ini tidak lepas dari pertarungan Chen Xin dengan pejabat manchu saat itu. Disebutkan pejabat tersebut tidak terkalahkan dan sangat ahli dalam beladiri. Chen Xin mengalahkannya dengan menggunakan “Chen Jia Quan”, lalu pejabat tersebut menyebutnya “Taichi” (yang berarti Tingkatan yang sangat tinggi / terlalu tinggi)
Chan Xin memiliki murid yang kemudian juga menjadi menantunya yang bernama Yang Lu Chan. Yang menggubah Taichi yang diajarkan Chen Xin, menjadi gayanya sendiri yang sekarang populer disebut Yang Style Taichi.
Taichi pada dasarnya adalah ilmu beladiri, Taichi memiliki prinsip bagaimana melumpuhkan lawan dengan menggunakan tenaga lawan itu sendiri. Taichi menitik beratkan kepada prinsip keseimbangan.
PERKEMBANGAN
Semenjak Yang Lu Chan Taichi terus berkembang luas seantero Tiongkok, hingga pada akhirnya sampai ke mancanegara. Selain itu bertambah juga macam-macam aliran Taichi, Wu, Sun, Hao, dll. Setiap aliran pun menghasilkan macam-macam varian.
Pemerintah Tiongkok meracik Taichi kesehatan yang biasa disebut Taichi 24. Taichi ini dasarnya adalah Taichi aliran Yang. Dengan disederhanakan, mengambil manfaat-manfaat kesehatannya sehingga segala usia bisa berlatih bersama atau pun secara individual. Di Tiongkok hampir di setiap tempat publik ada latihan Taichi.
Taichi menitik beratkan kepada keseimbangan, perpindahan berat. Sehingga Taichi seringkali digunakan sebagai sarana melatih keseimbangan bagi para lansia.
Taichi pun mulai diteliti secara sains dengan berbagai metode. Bahkan di Harvard University membahas Taichi dari sisi kesehatan. Di Columbia University Taichi dijadikan penelitian seputar penanganan Ostheoartrithis. Beberapa tahun silam kami diundang sebagai narasumber di acara Talkshow bersama IDI dan Ikatan Dokter Orthopedi Indonesia membahas soal ini.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pun pernah melakukan penelitian peningkatan kesehatan lansia melalui Taichi, dalam proyek selama 6 bulan dengan PEAS Indonesia.
Dalam kaitannya terhadap Pandemik Covid-19, Taichi diterapkan sebagai standar prosedur pemulihan pasien Covid-19 yang awalnya diterapkan di Wuhan, sampai di seluruh wilayah di China. Namun ini masih dilakukan penelitian lebih lanjut.
Dalam kaitannya terhadap Pandemik Covid-19, Taichi diterapkan sebagai standar prosedur pemulihan pasien Covid-19 yang awalnya diterapkan di Wuhan, sampai di seluruh wilayah di China. Namun ini masih dilakukan penelitian lebih lanjut.
Kurang tahu pasti kapan tepatnya Taichi masuk ke Indonesia. Namun sejak jaman dahulu Taichi sudah dikenal di Indonesia sebagai senam kesehatan atau senam pernapasan. Belakangan anak-anak muda pun mulai berlatih Taichi sebagai aspek dari beladiri dan mulai dipertandingkan secara terbuka.
Kami bersama beberapa perguruan sahabat mengadakan komunitas Push-hands, kebanyakan kami membahas Taichi dan push-hands dalam sudut pandang Taichi, walau tidak semua sahabat kami berlatar belakang beladiri Taichi. Normalnya setahun sekali kami mengadakan pertandingan nasional, yang tidak jarang dihadiri oleh peserta dari mancanegara juga.
TAICHI SAMPAI KE PEAS INDONESIA
Pertama kali belajar Taichi adalah dari Ko Welly Kwan yang berasal dari Balikpapan. Selama 2-3 tahun setiap hari saya berlatih dari beliau. Beliau mempelajari Taichi dari seorang murid GM Ma Hong saat di Beijing, China sekitar tahun 1985-1992.
Kemudian 2011 – 2012 Saya bertemu dengan Laoshi Chen Zhonghua, berlatih dengan murid beliau Mat Beausoleil kemudian beberapa kali dengan Master Chen. Saat ini grupnya masih ada, silahkan hubungi Practical Method Indonesia untuk latihan lebih lanjut.
Saat di China dikenalkan kepada Shifu Lv Yong jun yang sampai sekarang menjadi guru saya. Beliau adalah salah satu dari murid utama GM Song Bin dari Shanxi. Melalui Shifu Lv saya mempelajari Yang style Taichi 16, 103, tombak, dan pedang. Dari beliau juga saya belajar Baguazhang aliran Jiang Rong Qiao.
Pengembangan Chen style Taichi lebih lanjut melalui Shifu Ma, beliau lebih menekankan kepada detil dan aplikasi jurus-jurus Taichi. Beliau adalah murid dari jalur GM Ma Hong.
Bersamaan dengan itu juga, berkenalan dengan Laoshi Tung. Beliau lebih banyak mengajarkan detil jurus dan penempaan Chen style jalur GM Ma Hong.
Hal yang unik saya temukan, sulit menentukan dari gerakan mana yang benar dan salah. Namun kita akan mudah mengetahui mana yang sesuai prinsip mana yang tidak selama kita paham prinsip dan fundamentalnya. Dari ketiga guru ini, walau dari jalur yang sama ketiganya memiliki perbedaan disamping persamaan tentunya. Jadi tidak semudah itu fergussooo… kita menilai permainan orang itu salah atau benar hanya dari gerakan-gerakan saja!
Ada pun kurikulum yang diajarkan di PEAS Indonesia adalah kurikulum standar disesuaikan dengan pengalaman saya selama belajar. Berikut kurikulum Taichi yang diajarkan di PEAS Indonesia
- Chan Shi Gong
- Chen style Taichi Bentuk Baru Seri 1, 13 Jurus
- Chen style Taichi Bentuk Baru Seri 1, 83 Jurus
- Chen style Taichi Bentuk Baru Seri 2, 56 Jurus
- Taichi Push Hands
- Chen style Taichi Pedang
- Yang Style Taichi 16 Jurus
- Yang Style Taichi 103 Jurus
- Yang Style Taichi Tombak
- Yang Style Taichi Pedang
- Chen Style Taichi 56 Jurus Standar
- Yang Style Taichi 24 Jurus Standar
Copyright@2021 PEAS Indonesia